SYAFAAT AL QUR'AN - RINA KIFLI

Rabu, 29 Mei 2019

SYAFAAT AL QUR'AN



Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﻳَﺸْﻔَﻌَﺎﻥِ ﻟِﻠْﻌَﺒْﺪِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﺼِّﻴَﺎﻡُ : ﺃَﻱْ ﺭَﺏِّ، ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡَ ﻭَﺍﻟﺸَّﻬَﻮَﺍﺕِ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ : ﻣَﻨَﻌْﺘُﻪُ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ، ﻓَﺸَﻔِّﻌْﻨِﻲ ﻓِﻴﻪِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻴُﺸَﻔَّﻌَﺎﻥِ

“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya. Dan Al-Qur’an berkata: Aku menahannya dari tidur di waktu malam, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya, maka keduanya pun diizinkan memberi syafa’at.” 


Imej via [thegorbalsla]


[HR. Ahmad, Shahih At-Targhib: 1429]

Dalam riwayat yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ

“Rajinlah membaca al-Quran, karena dia akan menjadi syafaat bagi penghafalnya di hari kiamat.” [HR. Muslim 1910]


Kandungan Hadits


1. Membaca Al-Quran merupakan aktifiti yang harus menjadi keperluan rohani demi meningkatkan mutu dan kualiti spiritual. Di era teknologi seperti sekarang ini, kita dapat dengan mudah membaca Al-Quran dalam telefon bimbit yang boleh kita bawa ke mana saja. Di bas, pesawat, kereta, di mana saja, kita dapat membacanya.


2.  Disayangkan apabila seorang muslim tidak boleh membaca Al-Quran. Sangat disayangkan pula, jika seorang muslim yang sudah pandai membaca Al-Quran namun tidak membiasakan dirinya dan keluarganya untuk istiqamah membacanya setiap hari.


3. Sebagai orang tua Muslim, mereka memiliki tanggungjawab besar untuk memastikan bahwa anak-anaknya biasa dan terbiasa membaca Al-Quran. Beruntung jika mereka sampai pada tingkatan menghafalnya. 

Kalau pun orang tua belum sanggup mengajarkan secara langsung, titipkanlah mereka untuk belajar membacanya di TPQ atau Madrasah Diniyah. Kelak anak-anak yang tumbuh dalam bimbingan Al-Quran, Insya Allah, akan menjadi keturunan yang membanggakan, generasi emas, pejuang Islam yang tangguh, karena di hati mereka ada Al-Quran yang membimbing, menyinari, dan menjadi sebab turunnya rahmat Allah kepada mereka.


4. Senantiasa Mendengar Bacaan Al-Quran. Selain boleh membaca, mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Quran juga menjadi jembatan meraih syafaatnya. Kita boleh mendengarnya di radio, televisi, atau Mp3 murottal yang biasa dipasang di masjid-masjid menjelang waktu solat.


5.  Syafa'at adalah

ﻓﺎﻟﺸﻔﺎﻋﺔ ﻫﻲ ﺍﻟﺘﻮﺳﻂ ﻟﻠﻐﻴﺮ ﻓﻲ ﺟﻠﺐ ﺍﻟﻤﻨﻔﻌﺔ ﺃﻭ ﺩﻓﻊ ﺍﻟﻤﻀﺮﺓ

“Syafa’at adalah sebagai penengah/wasilah bagi yang lain untuk mendatangkan manfaat dan mencegah bahaya/madharat.”


6.   Syafa’at hanya milik Allah. 

ﻗُﻞ ﻟِّﻠَّﻪِ ﭐﻟﺸَّﻔَٰﻌَﺔُ ﺟَﻤِﻴﻌٗﺎۖ

“Katakanlah semua syafaat hanyalah milik Allah.” (az-Zumar: 44)

Puasa dan Al-Quran serta makhluk lainnya yang boleh memberi syafa’at sebagaimana dalam dalil tidaklah mempunyai syafa’at sebenarnya, tetapi diberikan izin oleh Allah untuk memberikan syafa’at. Oleh karena itu, kita hanya boleh meminta syafa’at hanya kepada Allah saja. Tidak boleh meminta kepada makhluknya. Seperti perkataan yang TIDAK boleh:

Imej via [klikmu]

“Wahai Nabi, aku minta syafa’at-mu”


Tapi katakanlah:

“Yaa Allah, aku memohon syafa’at Nabi-Mu”


Allah Ta’ala berfirman

ﻣَﻦ ﺫَﺍ ﭐﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺸۡﻔَﻊُ ﻋِﻨﺪَﻩُۥٓ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺈِﺫۡﻧِﻪِۦۚ

“Tidak ada yang memberikan syafaat disisi Allah kecuali dengan izin-Nya.”

 (Al-Baqarah: 255)

Tiada ulasan: