Kenapa Perlu Puasa di Bulan Rajab?

PUASA DI BULAN RAJAB

حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ حَكِيمٍ الْأَنْصَارِيُّ قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صَوْمِ رَجَبٍ وَنَحْنُ يَوْمَئِذٍ فِي رَجَبٍ فَقَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ

"Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Hakim Al Anshari ia berkata ; Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka ia pun menjawab ; Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata ; Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa." (Muslim : 1960)

Subhanallah... Alhamdulillah...

Kita sekarang ini berada di awal bulan Rajab. Salah satu bulan dari empat bulan yang dimuliakan Allah SWT. Siapa saja yang melakukan kebaikan di bulan Rajab ini, insya Allah akan dilipat gandakan oleh Allah.

Kita belajar mencontoh orang-orang sholeh yang selalu bertanya tentang urusan akhirat pada Ulama atau orang sholeh. Yakni bertanya amalan-amalan baik yang bisa dilakukan agar menambah keimanan dan ketaqwaan kita pada Allah. Sebagaimana shahabat bertanya tentang amalan puasa di bulan Rajab.

Hindari bertanya atau minta urusan duniawi. Karena pada dasarnya urusan duniawi sudah dijamin oleh Allah SWT.

Dari hadits diatas dijelaskan bahwa Nabi melakukan amalah puasa Rajab, sampai dikatakan seakan-akan Nabi tidak pernah berbuka di dalam bulan tersebut. Tapi juga kadang Nabi tidak berpuasa.

Hal ini juga menunjukkan bahwa puasa merupakan kebaikan, sangat baik. Terbukti Nabi melakukan banyak puasa di bulan Rajab. Dan tidak puasanya Nabi di bulan Rajab secara terus menerus dikarenakan untuk menghindari agar tidak dikatakan puasa wajib.

Hal ini juga menunjukkan boleh puasa Rajab hanya beberapa hari. Boleh satu hari, tiga hari bahkan seluruh bulan Rajab. Dan boleh dilaksanakan secara berturut-turut ataupun tidak. Tidak bid'ah, selama dilakukan pada hari yang boleh untuk berpuasa dan niat hanya karena Allah agar dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita.